Lahan perkotaan semakin hari semakin sempit, hal tersebut terjadi karena besarnya tingkat urbanisasi masyarakat pindah ke perkotaan dengan berbagai tujuan. Bertambahnya masyarakat yang pindah ke kota menyebabkan semakin sempitnya lahan tanah untuk budidaya pertanian di wilayah perkotaan. Hal ini berbeda sekali dengan keadaan di wilayah pedesaan yang mana lahan tanah masih sangat luas sehingga semangat untuk melakukan usaha budidaya pertanian masih tinggi. Luas lahan tanah yang semakin terdegradasi di wilayah perkotaan menyebabkan masyarakat perkotaan cenderung enggan untuk melakukan usaha budidaya pertanian. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizinya masyrakat perkotaan lebih memilih tergantung dengan ketersediaan di pasar.
Vertiminaponik merupakan salah satu teknologi inovasi budidaya pertanian yang cocok untuk diterapkan di wilayah lahan tanah sempit contohnya wilayah perkotaan. Vertiminaponik bisa dikatakan sistem tumpang sari modern yang memadukan budidaya tanaman hortikultura (biasanya sayuran: sawi, selada, kangkung bayam ) dengan budidaya ikan (biasanya ikan lele, nila, dan gurameh ) yang disusun secara vertikal. Verti berasal dari kata vertikultur (budidaya tanaman secara vertikal), mina berarti ikan, dan ponik berarti budidaya. Penggalan kata “ponik” tersebut biasanya melekat pada istilah hidroponik dan aquaponik. Vertikultur merupakan salah satu cara alternative usaha budidaya pertanian di wilayah perkotaan sehingga dengan demikian rumah tangga perkotaan dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarga secara mandiri. Dengan melakukan penanaman sayuran yang dipadukan dengan budidaya ikan maka rumah tangga perkotaan dapat menjamin pemenuhan gizi dari sayuran dan protein ikan secara mandiri tanpa mengkhawatirkan lonjakan harga sayuran dan ikan di pasar yang mungkin saja terjadi.
Prinsip kerja vertiminaponik yaitu mengalirkan air secara terus menerus menggunakan pompa akuarium dari bak pemeliharaan ikan sebagai suplai unsur hara bagi tanaman sayuran yang ditanam di atas bak tersebut. Selain itu media tanam dan tanaman juga dapat menyaring dan menjaga kualitas air kolam yang berada dibawahnya. Bahan dalam membuat vertikultur ini mudah didapatkan atau dengan memanfaatkan barang bekas sehingga biayanya murah.
Vertiminaponik memiliki berbagai keuntungan yaitu:
- memperoleh hasil ikan dan sayuran sekaligus sehingga kita dapat melakukan swasembada sayuran dan ikan di skala rumah tangga
- hemat tempat, Teknologi budidaya pertanian ini tidak memerlukan lahan yang luas sehingga cocok untuk di budidayakan di wilayah perkotaan yang mana lahan semakin sempit
- Terjamin organik, sayuran yang dibudiayakan dengan teknologi ini mendapatkan unsur haranya dari kotoran ikan dan sisa makanan ikan tanpa ditambahkan pestisida atau pupuk sehingga jelas organik. jika ditambahkan pestisida atau pupuk tentunya dapat mempengaruhi kehidupan ikan yang dipelihara
- Tidak perlu menyiram setiap hari, air yang dipompa akan terus menerus mengaliri tanaman sehingga cocok bagi rumah tangga yang memiliki kesibukan dan waktunya tidak akan terlalu tersita untuk mengurusi tanamannya
- Design menarik vertiminaponik ini mudah di design dengan lebih menarik sehingga dapat pula menghiasi rumah.
Source:
Penulis: Muji
Lestari (13/349882/PN/13306)
Astri Yuliana
BalasHapus(13/349996/PN/13323)
Kelompok 5, Golongan B2
Nilai penyuluhan:
1. Adanya sumber teknologi atau ide
Dalam artikel tersebut berisi informasi mengenai teknologi baru di bidang pertanian, yaitu vertiminaponik, yang merupakan perpaduan antara budidaya pertanian (khususnya hortikultura) dan budidaya ikan dengan memanfaatkan lahan sempit, khususnya di daerah perkotaan.
2. Adanya sasaran
a. Sasaran langsung dalam artikel ini adalah mereka yang ingin melakukan budidaya pertanian dan budidaya ikan namun terhalang oleh ketersediaan lahan.
b. Sasaran tidak langsung dalam artikel ini dapat berupa PPL dan pihak lain yang berkaitan dengan pertanian.
3. Adanya manfaat
Manfaat dari teknologi vertiminaponik yaitu dapat memenuhi kebutuhan akan sayuran dan ikan secara mandiri tanpa mengkhawatirkan lonjakan harga sayuran dan ikan yang mungkin saja terjadi, hemat tempat karena dapat dilakukan di lahan terbatas, bahan untuk membuat media vertiminaponik ini cenderung murah, mudah diperoleh dan dapat memanfaatkan barang bekas, praktis karena kebutuhan unsur hara dan air tanaman dapat dipenuhi dari kotoran ikan dan sisa pakan ikan yang ada dibawahnya, serta dapat disesuaikan bentuknya sesuai dengan keinginian dan kebutuhan sang pemilik.
4. Adanya nilai pendidikan
Teknologi vertiminaponik ini menarik untuk dipelajari dan dikembangkan khususnya untuk mereka yang ingin membudidayakan tanaman dan perikanan di lahan sempit, serta bagi siapa saja yang tertarik di bidang pertanian.
Nilai berita:
1. Timelines
Artikel ini bersifat baru karena mengangkat tema vertiminaponik yang merupakan teknologi baru dibidang pertanian.
2. Proximity
Artikel ini bersifat dekat dengan masyarakat perkotaan karena sesuai dengan kondisi masyarakat yang memiliki keterbatasan lahan sehingga sulit untuk melakukan budidaya pertanian maupun budidaya ikan.
3. Importance
Artikel ini mengandung informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat yang ingin menerapkan teknologi vertiminaponik karena dalam artikel ini berisi prinsip kerja dan sejumlah keuntungan dari teknologi tersebut.
4. Development
Artikel ini berisi tentang keberhasilan dan kemajuan teknologi dalam memecahkan masalah minimnya lahan kosong untuk budidaya pertanian dan perikanan.
5. Human interest
Artikel mengenai vertiminaponik ini berisi sejumlah informasi bermanfaat yang dapat menyentuh pikiran, pendapat, dan pikiran pembacanya. Dari artikel tersebut, pembaca dapat termotivasi untuk menerapkan teknologi vertiminaponik.